Kaki Gajah itu Apa?
Iya nama penyakit. Sifatnya menular.
Asalnya dari cacing filarial dan ‘dijembatani’ oleh nyamuk. Seperti
namanya, pengidapnya akan mengalami pembengkakan di kaki serta area
lain. Cukup mengerikan, sebab kecacatannya bisa menetap.
Menurut berita di Liputan6 sih,
Kementerian Kesehatan RI pernah mempublikasikan data di Bulan Juli 2014.
Katanya ada sekitar 14.932 orang yang terserang kaki gajah kronis. Seramnya, penyakit tersebut mengincar 100-an juta penduduk Indonesia yang lainnya.
Pembagian Obat Pencegah Kaki Gajah
“Pemberian Obat Pencegahan Massal” aka POPM filariasis aka
kaki gajah dari Bu Nila Moeleok (Menkes) dan tim. Agenda ini memang
sudah dicanangkan oleh pemerintah. Rencananya obat-obat tersebut akan
diberikan tiap tahun, tiap Bulan Oktober (Bulan Eliminasi Kaki Gajah)
dan selama 5 kali. Dengan demikian, diharapkan program ini mampu
mencegah sekaligus membatasi penyebarannya.
Dari info yang terkumpul, program obat
anti kaki gajah ini menyedot dana sebesar 150 milyar rupiah. Ya mending
untuk dipakai membeli obat, daripada pelesiran toh? Hehe… namun
kalau kamu tidak memerolehnya, berarti tempat tinggalmu tidak termasuk
daerah endemis (daerah rawan penularan) kaki gajah. Masih menurut
informasi yang tersebar, daerah yang menjadi target program ini ada
sekitar 241 kabupaten atau kota. Woah… banyak juga, ya?!
Efektifkah Pemberian Obat Pencegah Kaki Gajah?
Inisiatif pemerintah untuk membagikan
Albendazole sama DEC (Diethil Calbanasin Citrate) ini memang patut kita
apresiasi. Soal perlu atau tidaknya, direkomendasikan untuk nurut saja.
Wajib malah! Selama kita ada di usia antara 2-70 tahun.
Namanya juga usaha pencegahan, ya?!
Manfaat program kesehatan yang satu ini sangat banyak, intinya:
- Membunuh dan membuat cacing filaria dewasa jadi mandul (kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI)
- Selain filaria, obat ini ampuh membunuh cacing lain; tambang, cambuk, kremi dan gelang.
- Mempertahankan kualitas SDM yang produktif.
Yang Mesti Hati-hati
Ada beberapa kalangan yang tidak boleh,
atau yang mesti konsultasi dulu ketika mengonsumsi obat yang diberikan
pemerintah ini. Mereka adalah:
- Ibu hamil
- Penderita gagal ginjal atau cuci darah.
- Penderita epilepsy
- anak dengan usia >6 tahun yang memiliki penyakit seperti kejang, batuk berdarah, demam tinggi, kanker, gizi buruk atau penyakit berat lain yang memaksanya terus terbaring.
- Penderita kaki gajah yang sudah kronis.
- Penderita hipertensi atau darah tinggi.
- Yang mengalami gangguan jantung atau hati, mesti dalam pengawasan dokter.
Upaya Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Sempat daku singgung di atas mengenai
jumlah penderita penyakit ini. Nominalnya sangat besar, demikian juga
dengan ancaman penularannya. Jadi bisa dibilang, hal ini cukup menjadi
masalah serius. Karena itu ada baiknya bagi kita untuk mencegahnya.
Berikut beberapa usaha agar penyebaran kaki gajah ini bisa bisa dijegal:
#1. Mengikuti Program Pemerintah
Kebetulan ada program pembagian obat
untuk mencegah kaki gajah. Sebagai warga yang baik serta manusia yang
wajib menjaga kondisi tubuh, kita diharuskan untuk mendukung program
tersebut. Tentu dengan datang ke balai desa, mengambil obatnya, lalu
mengonsumsinya. Agenda ini juga untuk kebaikan atau kesehatan diri sendiri, bukan?
#2. Mencegah Tumbuh Kembangnya Nyamuk
Yang satu ini sangat berkaitan dengan
kebersihan lingkungan. Kita pun mesti waspada dengan tidak membiarkan
air yang tergenang. Pengaturan sampah juga mesti diperhatikan.
#3. Melindungi Diri Dari Gigitan Nyamuk
Usaha lain yang bisa kita lakukan yakni
dengan menghindari gigitan nyamuknya. Baik itu dengan menggunakan obat
nyamuk, krim atau obat oles khusus nyamuk, menggunakan kelambu saat
tidur, dsb.
#4. Memberantas nyamuk
Hal lain yang pastinya manjur tentu
dengan membasmi sumber penyakit, dalam hal ini nyamuk. Mengulang poin
sebelumnya, kita mesti memerhatikan kebersihan. Entah kebersihan rumah,
air, halaman, dsb. Jangan sampai pusat perindukan nyamuk tumbuh subur.
Bila perlu, kita juga bisa menggunakan obat pembasmi nyamuk.
Hmm… keji sih merenggut hak hidup suatu
makhluk hidup. Tapi mengingat ancaman yang ditimbulkannya besar dan
berbahaya, tentu hal ini jadi sesuatu yang malah perlu untuk dilakukan.
Iya, ‘kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar